Toleran Tanpa Ucapan Selamat Natal

Beberapa waktu lalu, ketika saya menghadiri rapat persiapan Kongres ke-5 Umat Islam yang diselenggarakan oleh Kominte Perjuangan Penegakan Syariat Islam Sulawesi Selatan (KPPSI)—kebetulan saya ditunjuk sebagai sekertaris panitia pelaksana—salah seorang peserta berkelakar tentang rekannya yang beragama Kristen, Si Rekan, berkata, kenapa umat Islam dilarang mengucapkan ‘Selamat Natal’ kepada kami yang beragama Kristen, padahal itu kan cuma ucapan! Sang teman yang sekaligus Guru Besar di Fak. Kedokteran Unhas itu balik bertanya, kenapa orang Kristen tidak mau mengucapkan dua kalimat syahadat, padahal itu kan cuma ucapan! Dialog kelakar dan singkat di atas menandakan bahwa masih banyak dari penganut Nasrani yang tidak memahami konsekwensi dari ucapan ‘Selamat Natal’ dari kaum muslimin, dan di sisi lain, tidak banyak umat Islam yang bijak dan secerdas sang Guru Besar di atas. Tulisan berikut ini, akan kembali mengurai perbedaan pendapat di antara para ulama baik klasik maupun konte